Minggu, 14 September 2008

N73 telah kembali dan Restore dari PC Suite Backup

Wah, cepat sekali!

Itu komentar saya ketika ditelpon oleh NCC bahwa N73 yang tanggal 11 yang lalu saya titipkan di sana untuk di reflash. Tapi ternyata ada biaya yang harus saya bayar sebesar 75ribu rupiah karena biaya reflash tersebut untuk N73 Indonesia yang sudah tidak berlaku lagi masa garansinya.

Okelah. Uang sejumlah Rp75.000 untuk biaya menghidupkan kembali N73 yang gagal update.

Setibanya di sana, cek sana-cek sini. Saya menerima hasil reflash tersebut dengan hasil firmware 4.0812.4.0.1, sesuai seperti usaha saya mengupdate melalui NSU. Padahal, ketika saya menginapkan N73 ini, firmware yang ada di sana cuma versi 3.xxxx.x.x.x. Apa memang baru diizinkan ya versi ini digunakan oleh NCC? Gak tau lah..

Ketika pembayaran dilakukan, ternyata... biayanya menjadi 120ribu rupiah. Lah! Bukannya tadi melalui telepon biayanya 75ribu? Protes pun dilancarkan dengan keras (* hehehe... exagerating ye? *) Ternyata, (lagi-lagi) frontliner salah menginformasikan ada biaya komponen yang harus dibayar.

Ha? komponen apa lagi yang harus diganti? bukankah untuk re-flashing tidak perlu mengganti komponen apapun? Pihak teknisi langsung mengeluarkan bungkus plastik kecil berisi komponen yang telah diganti. Disebutkan bahwa itu adalah komponen konektor audio yang tidak berfungsi. Mungkin itu penyebab gagalnya update?

Makin aneh aja nih Nokia Indonesia. Kalau saja saya seperti pengguna lainnya, saya mungkin menerima keputusan itu. Tapi, maaf. Saya bukan pengguna biasa. Setelah NSU di salahkan sebagai penyebab kegagalan update firmware, sekarang konektor kecil yang saya sendiri tidak tau apa hubungannya konektor itu dengan reflashing. Apa mungkin konektor itu rusak ketika para teknisi yang menyambungkan kabel dari Griffin Box ke N73 ini? Gak tau lah...

Yasud. Dibayarlah Rp120.000 untuk menebus sesuatu yang aneh...

Sekarang, mari merestore data yang pernah di backup. Merupakan kebiasaan saya sebelum mengupdate firmware untuk melakukan backup data melalui PC Suite. Entah kenapa, sewaktu saya melakukan backup N73 ini, saya mempunyai ide yang agak aneh. Biasanya saya melakukan backup semua item di N95 saya di dalam satu file backup. Tapi tidak kali ini dengan N73. Saya melakukan full backup, dan melakukan backup per item, yaitu backup phonebook, backup setting, backup notes, backup calendar, backup bookmark. Sedangkan Video, Image, dan SMS saya biarkan di miniSD.

Ternyata, unusual backup behaviour yang saya lakukan membawa keberuntungan :) Hasil full backup dari Nokia PC Suites tidak bisa di Restore lagi di firmware yang baru ini. Hasil errornya menunjukkan tidak ada satupun data yang berhasil di tulis lagi di N73. Kemudian, saya lakukan restore dari file untuk masing-masing item. Hasilnya memuaskan! Phonebook, Calendar, Bookmark, Notes, dan Setting kembali seperti sediakala :) SMS, Video, dan Image pun langsung terdetect di N73 yang baru inih..

Jadi, moral of storynya adalah:
1. Lakukan Backup sebelum upgrade firmware. Jangan lakukan full backup, tapi one backup per one item.
2. Berdoa agar proses update firmware berhasil, bila tidak di reflash di NCC

Sang Istri tercinta pun cuma sambil senyum dan bilang: "Makanya, kalo gak rusak jangan diupgrade dong hp ku..." Hehehe... dia gak tau aja story behind upgrade ini..

0 komentar: